HOLOPIS.COM – Ketua Umum Dewan Nasional Pergerakan Indonesia Maju (DN-PIM) Prof Muhammad Sirajuddin Syamsuddin alias Din Syamsuddin menyatakan bahwa tidak ada agama manapun di dunia ini yang membenarkan aksi terorisme, apalagi sampai melakukan bom bunuh diri.
“Saya kira semua agama punya pandangan yang sama tentang terorisme. Yakni tidak ada dasar untuk membenarkan apapun untuk terorisme,” kata Din dalam Sarasehan Kebangsaan ke 42 yang digelar oleh DN PIM secara virtual, Senin (5/4).
Termasuk juga di dalam ajaran agama Islam. Menurut mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah itu, bahwa Islam sangat membenci orang yang menghilangkan nyawa orang lain tanpa alasan yang dibenarkan oleh syariat.
“Di ajaran agama Islam, jelas menyatakan bahwa barang siapa menghilangkan nyawa orang lain dengan cara tidak benar, maka dia sama saja telah menghilangkan semua nyawa manusia,” ujarnya.
Lantas mengapa masih ada terorisme jika agama tidak membenarkan perbuatan teror dan pembunuhan. Mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat itu menyebut, bahwa kondisi ini dilatarbelakangi oleh pemahaman yang salah terhadap ajaran agamanya dari oknum pemeluk agama tertentu itu.
“Mengapa ini terjadi (terorisme). Yaitu ada pemahaman yang salah, gagal paham tentang agama, terutama terhadap ayat-ayat kitab suci sehingga ada ayat-ayat yang dimaknai sempit dan cenderung telah dipelintir,” tuturnya.
Oleh karena itu, Din pun meminta agar aparat Kepolisian mampu membongkar dan menyebarkannya kepada publik terhadap jaringan dan sel-sel teroris yang ada di Indonesia.
“Kita menolak dan tidak ada kompromi sama sekali, kita minta aparat keamanan menyingkap tuntas dan membuka siapa yang ada di balik dan tali temali tentang terorisme ini,” tegasnya.
Terakhir, keluarga besar pengasuh Pondok Pesantren Gontor itu juga berpesan kepada seluruh tokoh agama yang ada di Indonesia, agar bersedia melakukan pelurusan cara pandang para pengikut agamanya untuk memahami betul kontekstual dari agama hang mereka peluk.
“Kita minta semua tokoh agama memberikan edukasi, jangan sampai ada lambang-lambang agama lain digunakan untuk adu domba,” tandasnya.
“Kita harap kearifan para tokoh agama agar kita tidak terpengaruh adanya konflik antar umat beragama,” pungkasnya. (MIB)