JAKARTA, HOLOPIS.COM – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut pelaku penyerangan ke Mabes Polri, Zakiah Aini (25), adalah lone wolf. Apa itu aksi teror lone wolf?
“Dari hasil profiling yang bersangkutan, yang bersangkutan adalah tersangka pelaku lone wolf yang berideologi radikal ISIS,” kata Jenderal Sigit dalam jumpa pers di Mabes Polri, Rabu (31/3).
Dalam arti sebenarnya, lone wolf adalah hewan atau orang yang menghabiskan hidupnya dengan menyendiri, bukan dengan kelompok. Hal ini merujuk pada perilaku serigala yang meninggalkan atau ditinggalkan kelompoknya.
Di dunia terorisme, lone wolf adalah seseorang yang beraksi sendirian tanpa dukungan dari organisasi terorisme. Demikian penjelasan Mark Hamm, profesor Indiana State University Amerika Serikat, seperti dikutip dari dokumen perpustakaan digital Kementerian Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat (Homeland Security).
Mark Hamm mempelajari tentang terorisme lone wolf di Amerika Serikat. Dia menyebut lone wolf adalah pelaku yang beraksi tanpa arahan dari suatu struktur hierarki. Lone wolf membuat rencana dan metode sendiri tanpa ada bantuan dari pihak kedua dan ketiga.
Sementara itu, Rodger A Bates dari Clayton State University Amerika Serikat menyebut aksi teroris lone wolf sulit diidentifikasi atau ditanggulangi. Ini berbeda dengan kelompok terorisme yang memiliki jaringan atau sponsor tertentu. Demikian dikutip dari tulisannya bertajuk ‘Dancing With Wolves: Today’s Lone Wolf Terrorists‘ pada 2012.
Rodger A Bates menulis bahwa teroris lone wolf adalah hasil self-radicalization. Meski aksi mereka tidak berskala besar, kemunculan lone wolf dianggap sebagai ancaman yang signifikan dan bisa mematikan.
Aksi teror lone wolf bukan baru pertama kali terjadi di Indonesia. Pada 2015, publik digegerkan oleh teror bom di Mal Alam Sutera. Tim gabungan Polda Metro Jaya kemudian menangkap pelaku, yaitu Leopard Wisnu Kumala (29), yang ternyata tidak terkait dengan jaringan terorisme yang selalu diidentikkan dengan aksi teror bom. Tito Karnavian, yang kala itu merupakan Kapolda Metro Jaya, menyatakan pelaku merupakan lone wolf.
Pada 2016, bom juga pernah meledak di halaman Mapolrestabes Medan dan mengakibatkan enam orang terluka. Polisi menyebut pelaku sebagai lone wolf.
Sama halnya dengan aksi di Mabes Polri pada 31 Maret 2021 kemarin? Pelaku diidentifikasi sebagai Zakiah Aini, perempuan berusia 25 tahun yang berdomisili di Ciracas, Jakarta Timur. Dia pernah kuliah namun drop out pada semester V.
“Yang bersangkutan memiliki Instagram yang baru dibuat atau di-posting 21 jam yang lalu di mana di dalamnya ada bendera ISIS dan ada tulisan terkait masalah bagaimana perjuangan jihad,” papar Jenderal Sigit saat jumpa pers di Mabes Polri, Rabu (31/3).
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut Zakiah Aini sebagai lone wolf berideologi ISIS. Hal itu dibuktikan lewat posting-an Zakiah Aini di media sosial. (Tri)
Follow channel WhatsApp Holopis.com
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber dengan link Holopis.com.
Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.