JAKARTA, HOLOPIS.COM – Direktur Penyiaran Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Geryantika Kurnia mengatakan, TV digital yang tengah dipersiapkan oleh Pemerintah tidak akan menyaingi TV kabel atau TV berbayar.
“Saya ingin meluruskan bahwa TV digital itu bukan layanan streaming, bukan juga lewat satelit. TV digital itu ya layanan TV biasa yang free to air, bisa diterima masyarakat luas,” kata Gery dalam Webinar Seluk Beluk Penyiaran di Indonesia, Rabu (31/3/2021).
Selain jenis layanan berbeda lanjut Gery, pangsa pasar TV digital, TV kabel, atau pun TV yang mengandalkan pancaran satelit juga berbeda sehingga para pelaku di industri TV itu bisa saling melengkapi.
“TV kabel atau yang berbayar itu ada pangsa pasarnya sendiri, begitu pun yang satelit. Mereka justru akan saling melengkapi dengan adanya layanan free to air ini,” ujar Gery.
Seperti diketahui, 2 November 2022 merupakan target Indonesia dapat sepenuhnya bermigrasi dari siaran TV analog ke TV digital atau dikenal dengan istilah Analog Switch Off (ASO).
Migrasi itu dilakukan agar terjadi efisiensi frekuensi yang memungkinkan semakin banyak kelahiran stasiun-stasiun TV baru hingga menyediakan frekuensi untuk layanan jaringan internet 5G yang digadang-gadang dalam program percepatan transformasi digital Indonesia.
Gery menyebutkan beberapa keuntungan yang didapatkan masyarakat dari layanan televisi digital di antaranya mendapatkan kualitas gambar dan suara yang lebih jernih, mendapatkan lebih banyak pilihan tontonan yang lebih tersegmentasi sesuai kebutuhan masyarakat.
Selanjutnya menghadirkan siaran yang interaktif hingga menghadirkan layanan ‘Early Warning System’ atau peringatan kebencanaan dini yang selama ini belum ada di Indonesia.
“Hal- hal itu yang belum bisa kita dapatkan di analog, bisa kita wujudkan di TV digital,” tandas Gery.