Minggu, 29 Desember 2024

130.000 Prajurit TNI Jalani Vaksinasi Covid-19 AstraZeneca di 10 Provinsi

Jakarta, Holopis.comSebanyak 130.000 Prajurit TNI menjalani serbuan vaksinasi Covid-19 AstraZeneca secara serentak di 10 Provinsi yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTT, Maluku, Sumatera Utara, Sulawesi Utara dan Papua.
Dalam peninjauan vaksinasi ini, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto didampingi oleh Kasal Laksamana TNI Yudo Margono.
“Hari ini sebanyak 130.000 prajurit TNI secara serentak melaksanakan vaksin AstraZeneca di 10 Provinsi Indonesia dan secara simbolis saya meninjau pelaksanaan vaksinasi yang dilaksanakan di Kolinlamil,” kata Marsekal Hadi saat meninjau salah satu pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 AstraZeneca kepada prajurit TNI di Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (26/3/2021).
Saat melaksanakan peninjauan tersebut, Panglima TNI juga mendapat penjelasan dari Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Koarmada I Kolonel Laut (K) dr. Hengky Setyahadi terkait proses vaksinasi yang diberikan kepada prajurit TNI AL. Serbuan Vaksinasi kepada prajurit TNI bertujuan untuk mendukung program pemerintah untuk percepatan pelaksanaan vaksinasi Covid-19.
Direncanakan pelaksanaan vaksinasi kepada prajurit TNI dengan menggunakan vaksin AstraZeneca akan selesai pada tanggal 2 April 2021 mendatang.
“Prajurit TNI yang melaksanakan vaksinasi menggunakan vaksin AstraZeneca adalah para prajurit yang berada di basis, namun untuk prajurit yang masih melaksanakan dinas luar nantinya akan dilakukan pada hari Senin 29 Maret 2021,” jelasnya.
Walaupun sudah disuntik vaksin, jenderal TNI berbintang empat itu mengimbau kepada para prajurit agar tetap menerapkan protokol kesehatan dengan baik dan benar.
“Kepada prajurit TNI yang telah melaksanakan vaksinasi tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan tetap menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan,” pesan Panglima TNI.
Jenderal TNI dari Angkatan Laut ini mengatakan, bahwa vaksinasi kepada prajurit TNI menjadi prioritas karena setelah menerima vaksin para prajurit akan lebih optimal dalam melaksanakan tugas, termasuk dalam mendukung program pemerintah, baik dalam pelaksanaan PPKM skala mikro, maupun sebagai petugas tracing kontak erat yang akan terjun langsung di tengah masyarakat.
“Setelah disuntik vaksin bukan berarti badan prajurit TNI menjadi kebal terhadap virus, oleh sebab itu tetap disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan,” tuturnya.
“Vaksinasi membuat badan kita kuat dalam menghadapi virus seperti Covid-19, oleh sebab itu penerapan protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan,” pungkas Marsekal Hadi. [GUH]

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

Presiden Republik Indonesia

BERITA TERBARU

Viral