Gerindra Jawab Zulhas: Prabowo-Sandi Masuk Kabinet Demi Kepentingan Bangsa

JAKARTA, HOLOPIS.COM – Partai Gerindra menepis pidato Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) yang menyinggung Capres dan Cawapres kalah dalam Pilpres 2019 menjadi menteri Kabinet Presiden Jokowi.
Gerindra menegaskan Prabowo-Sandi menjadi Menteri semata-mata untuk kepentingan bangsa.
“Pak Prabowo dan Pak Sandi masuk ke kabinet jelas menanggalkan ego mereka demi kepentingan yang lebih besar, yakni membantu pemerintah menyelesaikan persoalan-persoalan kebangsaan bangsa. Alhamdulillah kinerja beliau berdua luar biasa baik, setidaknya demikian menurut hasil survei beberapa lembaga survey kredibel,” kata Waketum Gerindara, Habibburokhman kepada wartawan, Rabu (24/3/2021).
Habiburokhman juga menanggapi pernyataan Zulhas mengenai Pilkada hingga Pilpres yang dinilai sebagai demokrasi culas alias curang.
“Setelah kami cermati, pernyataan Pak Zulhas itu intinya tentang dua hal, yakni keprihatinan beliau soal model kompetisi Pilkada hingga Pilpres yang dia anggap culas karena hanya berorientasi kemenangan dan soal keterbelahan masyarakat terkait Pilpres 2019. Kami menghormati Pak Zulhas dan memahami maksud baik beliau,” kata dia.
“Kritik beliau soal model Pilkada hingga Pilpres yang culas, menurut saya, harus kita jadikan masukan bersama. Tak bisa dipungkiri bahwa dalam setiap perhelatan Pemilu ada pihak yang berpikir yang penting menang dahulu, namun ketika menang beneran justru tak tahu apa yang harus dilakukan. Makanya kita harus selalu memberikan edukasi kepada masyarakat agar menjatuhkan pilihan pada calon yang benar-benar berorientasi dan mampu menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa,” tambahnya.
“Kegundahan beliau soal keterbelahan masyarakat terkait pilpres 2019 juga perlu kita dengar bersama. Gerindra juga sadar bahwa keterbelahan tersebut harus segera kita akhiri dengan mendorong rekonsiliasi dan persatukan kebangsaan. Secara formil kontestasi Pilpres 2019 memang telah berakhir setelah MK memutuskan menolak gugatan Prabowo-Sandi, karenanya tidak ada ruang lagi bagi kita untuk terus berseteru. Sebagai bangsa yang besar kita harus mampu menanggalkan ego masing-masing untuk selanjutnya secara bersama-sama membangun negara ini,” imbuh Habiburokhman.
Sebelumnya dalam pidato yang ditayangkan di YouTube Zulkifli Hasan, Rabu (24/3/2021), ia berbicara banyak hal. Mulai dari isu ekonomi yang dinilai liberal dan pro terhadap asing hingga isu politik dan demokrasi. Dalam isu inilah ia menyinggung pasangan Capres masuk dalam kabinet Jokowi.
“Politik elektoral berubah sedemikian rupa menjadi semata ajang untuk memperebutkan kekuasaan belaka, berebut lobi, dan pengaruh dengan agenda berbeda-beda. Tak peduli masyarakat terpolarisasi secara hebat, bahkan muncul benih-benih permusuhan dan kebencian yang ongkos sosial budayanya sangat tinggi. Persaudaraan kebangsaan yang terganggu, setelah pemenang Pilpres diperoleh, pada akhirnya yang kalah bergabung juga dengan penguasa. Capres dan cawapres penantang, keduanya kini menjadi menteri juga, bergabung dengan Presiden yang terpilih. Tidak ada berkuasa dan tidak berkuasa, semua menjadi satu. Sementara konsekuensi terbelahnya masyarakat menjadi kubu-kubu telanjur terjadi,” ungkapnya.

Temukan kami juga di Google News dengan klik ikon bintang. Atau kamu bisa follow WhatsApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.
Ruang Mula

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

Polres Jaksel Benarkan Nikita Laporkan Vadel Badjideh

Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi membenarkan bahwa Nikita Mirzani telah mendatangi kantornya bersama dengan tim kuasa hukum. Kedatangan Nikita tersebut dalam rangka untuk melaporkan Vadel Alfajar Badjideh atau Vadel Badjideh.

Prabowo Subianto Ogah Pusingkan Polemik Fufufafa

Partai Gerindra mengungkapkan sikap Prabowo Subianto atas unggahan akun media sosial Kaskus 'Fufufafa' yang sedang viral belakangan ini.

Nawawi Sindir Jokowi, Tak Pernah Undang Bahas KPK Kecuali soal Hakordia

Komitmen pemberantasan korupsi Presiden Joko Widodo (Jokowi) disindir Ketua Sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango.
Prabowo Gibran 2024 - 2029

Berita Terbaru