JAKARTA, HOLOPIS.COM – Dukcapil hadir di setiap momentum penting kehidupan manusia. Hal ini dialami oleh Sersan Dua (Serda) Aprilia Santini Manganang yang resmi menyandang status menjadi seorang laki-laki dan mengganti namanya menjadi Aprilio Perkasa Manganang.
Lanang panggilan akrabnya kini, merasa seperti terlahir kembali dan mengaku sangat gembira ketika menerima dokumen kependudukan, yaitu KTP elektronik, Kartu Keluarga dan Akta Kelahiran terbaru atas namanya yang sekarang.
“Saya sangat bahagia sekali mendapatkan dokumen kependudukan yang baru. Saya seperti terlahir kembali. Sebab saya sudah menunggu ini selama 28 tahun,” kata Lanang usai menerima dokumen kependudukan langsung dari Dirjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri Zudan Arif Fakrulloh disaksikan oleh KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa dan Ny. Hetty Andika di ruang kerja KSAD, Markas Besar TNI AD, Jakarta, Senin (22/3).
Turut hadir dalam momen gembira sekaligus mengharukan itu, Wakil KSAD Mayjen TNI Bakti Agus Fadjari beserta Istri, Direktur Pencatatan Sipil Handayani Ningrum, Direktur PIAK pada Ditjen Dukcapil Kemendagri Erikson P Manihuruk, beserta ayah dan ibu serta kakak Aprilio, yakni Amasya Anggraini Manganang.
Putra kedua dari pasangan ayah Akib Zambrud Manganang dan Ibu Suryati Bori Lano, lahir di Kelurahan Wawalintouan, Kecamatan Tondano Barat, Kabupaten Minahasa. Aprilio sebelumnya mengalami hipospadia, atau kelainan pada sistem reproduksinya. Selama ini Aprilio hidup dengan identitas wanita.
Kepada KSAD Jenderal Andika Perkasa, Dirjen Zudan Arif Fakrulloh menyampaikan, dirinya di whatsapp Mendagri Tito Karnavian agar proaktif menyikapi putusan Pengadilan Negeri Tondano, Sulawesi Utara yang mengabulkan permohonan perubahan identitas atas nama Aprilio Perkasa Manganang.
Segera setelah itu Dirjen Zudan memerintahkan Direktur Pencatatan Sipil Handayani Ningrum berkordinasi dengan Kepala Dinas Dukcapil Kabupaten Minahasa, daerah dimana Lanang berasal.
“Dalam tempo sehari dokumen kependudukan selesai dibuat oleh Disdukcapil Minahasa dan file PDF-nya dikirimkan untuk dicetak di Jakarta. Sebab, seluruh Dinas Dukcapil daerah di Indonesia sudah terkoneksi secara online, dokumen ditandatangani secara elektronik. Jadi dokumen yang dibuat di Minahasa dan dicetak di Jakarta itu sama,” kata Dirjen Zudan.