Feminis Ternama Mesir Nawal El Saadawi Tutup Usia

JAKARTA, HOLOPIS.COM – Nawal El Saadawi, seorang penulis feminis ternama dari Mesir meninggal dunia pada usia 89 tahun, demikian dilansir oleh majalah Al-Ahram.
Ia dikenal sebagai pembela hak-hak perempuan dan melawan keras praktik “sunat perempuan” atau “female genital mutilation”
Sepanjang hidupnya ia melewati lika-liku dan menghadapi tantangan berat sebegei seorang feminis. Ia pernah dipenjara, dipereksekusi mendapat ancaman dari pemikir konservatif.
Nawal El Saadawi adalah penemu dan presiden dari “Arab Women’s Solidarity Association” atau “Asosiasi Solidaritas Wanita Arab” dan co-founder dari “Arab Association for Human Rights” atau “Asosiasi Arab untuk Hak Asasi Manusia”.
Beberapa buku paling terkenal yang ditulis El Saadawi adalah “Women and Sex” dan “Memoirs from Women’s Prison” Buku “Women and Sex” pun dilarang di Mesir selama hampir 2 dekade sesudah buku tersebut diterbitkan. Tidak hanya itu, El Saadawi kehilangan pekerjaannya sebagai direktur kesehatan publik, kementrian kesehatan di Mesir.

Nawal El Sawaadi pernah mengatakan pada tahun 2011 “Perempuan tidak bisa dibebaskan dalam kelas masyarakat atau masyarakat yang didominasi pemikiran patriarki. Inilah kenapa kita harus menyingkirkannya, dan melawan penindasan berlandaskan kelas, jenis kelamin, dan agama”
Media dan para aktivis pun turut bersedih atas meninggalnya Nawal El Sawaadi.
Novelis asal Turki dan aktivis hak-hak perempuan, Elif Shafak, mengungkapkan kesedihan di akun twitter miliknya “Ini adalah kehilangan yang sangat sedih untuk dunia kita. Beristirahatlah dalam kekuatan, persaudaraan dan buku-buku” There has been an outpouring of grief at the news of El Saadawi’s death, with some prominent activists expressing their condolences on social media.
Penulis feminis kelahiran mesir, Mona Elthawy menuliskan kata-kata dari El Sawaadi dari novelnya yang berjudul “Woman at Point Zero” yang bertuliskan “I am speaking the truth, and the truth is savage and dangerpus” atau “Aku berbicara dari kebenaran, dan kebenarannya kejam dan berbahaya”