Jumat, 20 September 2024
Jumat, 20 September 2024

Epidemiolog UI: Vaksin COVID-19 AstraZeneca Manfaatnya Lebih Besar

Jakarta, Holopis.com – Vaksin AstraZeneca yang diperoleh Indonesia melalui fasilitas COVAX sebanyak lebih dari satu juta dosis sempat menimbulkan keraguan. Laporan terjadinya pembekuan darah di beberapa negara di Eropa dan terkait kehalalan menjadi faktor yang menjadi pertimbangan dalam memutuskan penggunaan vaksin COVID-19 AstraZeneca di program vaksinasi nasional.
Keraguan yang sempat muncul terjawab dengan keluarnya keputusan izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) maupun
dan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Kementerian Kesehatan selaku leading sector dalam vaksinasi nasional COVID-19 segera mengimplementasikan keputusan penggunaan ini dengan pengiriman vaksin COVID-19 AstraZeneca ke seluruh Indonesia.
Menanggapi kondisi ini, Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia sekaligus Epidemiolog, Prof. dr. Hasbullah Thabrany, MPH., Dr.PH menegaskan bahwa acuan utamanya adalah menyelamatkan nyawa orang dan masyarakat luas.
Terkait kejadian pembekuan darah yang diindikasikan sebagai efek vaksin AstraZeneca, Prof. Hasbullah menyoroti bahwa kasusnya sangat kecil. “Kejadian yang tidak diharapkan bisa saja terjadi. Yang perlu diperhatikan adalah seberapa besar manfaat keseluruhan untuk masyarakat. Tunggulah kata ahlinya seperti WHO terkait efektivitas dan keamanan vaksin. Jangan kita
mengambil kesimpulan sendiri dan langsung menolak karena menolak vaksin efeknya bisa membahayakan orang lain,” paparnya.
Pemerintah, tambahnya, sudah semestinya mengambil kebijakan yang mengedepankan
kepentingan orang banyak dan tidak menjadikan satu dua kasus menjadi pedoman atau pegangan dalam mengambil kebijakan. “WHO mengatakan AstraZeneca bisa diteruskan. Manfaatnya jauh lebih besar. Kejadian itu juga belum terbukti efek dari vaksin,” katanya.
Sehubungan vaksin AstraZeneca yang sebentar lagi berakhir shelf life-nya, Prof. Hasbullah mengimbau untuk tidak terlalu mengkhawatirkannya. Dalam perhitungannya sebagai ahli di bidang kesehatan masyarakat, dengan stok sekitar satu juta vaksin dan kemampuan rata-rata vaksinasi 300-400 ribu per hari, maka dalam 3-4 hari vaksin COVID-19 AstraZeneca ini akan habis.
Prof. Hasbullah juga berbagi pengalaman bahwa meskipun dirinya sudah mendapatkan vaksin dua kali dan kekebalan tubuh terhadap COVID-19 sudah terbentuk, dalam kesehariannya tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan. Dari pengalaman dan keilmuan yang telah dipelajarinya,
prokes 3M efektif untuk mencegah virus apapun masuk ke tubuh.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

Manfaat Okra, Superfood Punya Segudang Kebaikan untuk Kesehatan

Okra, atau yang juga dikenal dengan nama ladies' fingers, merupakan sayuran hijau yang banyak digunakan dalam berbagai masakan di seluruh dunia. Meski sering dianggap sebagai sayuran sederhana, okra sebenarnya kaya akan manfaat kesehatan yang luar biasa.

Donald Trump Nyaris Dibunuh Lagi, Pelaku Langsung Ditangkap

Mantan Presiden AS sekaligus kandidat Pilpres 2024 Donald Trump kembali nyaris menjadi korban penembakan.

Ingat Buah Ciplukan? Ini Loh Manfaatnya Bagi Kesehatan

Buah ciplukan, yang juga dikenal dengan nama ilmiahnya Physalis angulata, adalah buah kecil yang berasal dari tanaman dalam keluarga Solanaceae.
Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

Berita Terbaru