JAKARTA, HOLOPIS.COM – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang menyebut bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin adalah pembunuh.
“Komentar Biden tentang Putin tidak lazim untuk seorang kepala negara,” kata Erdogan, dilansir Aljazirah, Sabtu (20/3/2021).
Sebelumnya, dalam wawancara dengan ABC News, Biden mengatakan, Putin akan menghadapi konsekuensi karena mengerahkan upaya untuk intervensi pemilihan presiden AS pada November 2020. Berdasarkan laporan intelijen AS, Presiden Putin adalah tokoh yang bertanggung jawab di balik intervensi untuk membantu Donald Trump dalam pemilihan presiden November lalu. Meskipun tidak ada bukti dari laporan itu.
Selain masalah pemilu AS, Putin juga tengah berada dalam tekanan terkait peracunan dan pemenjaraan kritikus Kremlin Alexei Navalny. Dia ditahan ketika tiba di Moskow pada Januari lalu, setelah melakukan perawatan medis dan pemulihan di Jerman usai diracun dengan zat saraf Novichok.
Banyak pihak menduga Navalny diracun oleh agen Rusia atas perintah Putin. Terkait kasus ini, AS menjatuhkan sejumlah sanksi terhadap Rusia.
Menanggapi pernyataan itu dan untuk mencegah rusaknya hubungan kedua negara lebih jauh, Putin mengajak Biden untuk bicara empat mata dan disiarkan secara langsung ke publik. Putin mengatakan, dia siap membahas hubungan Rusia dan AS serta masalah lain seperti konflik regional pada Jumat (19/3) atau Senin (22/3).
“Dia ingin pembicaraan ini disiarkan ke publik untuk membantu meredakan ketegangan atas pernyataan Biden yang sangat buruk,” kata Juru bicara Presiden Putin, Dmitry Peskov.
Peskov mengatakan, Gedung Putih belum memberikan tanggapan tentang tawaran panggilan telepon Putin. Menurut Peskov, sikap diam Gedung Putih berarti pertanda bahwa Biden menolak berbicara dengan Putin.
“Permintaan sudah dibuat. Tidak ada tanggapan berarti penolakan untuk berbicara,” kata Peskov.
Temukan kami di Google News. Jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.