PARIS, HOLOPIS.COM – Uni Eropa dikabarkan bakal memberikan sanksi baru ke Militer Myanmar. Sanksi tersebut bakal menyasar bisnis-bisnis yang menjadi kantong uang para pejabat Militer Myanmar.
Informasi tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian. Sanksi itu dibahas dalam rapat di Senat Prancis, Selasa (15/3/2021).
“Diskusi teknis sedang berlangsung di Brussels dan kami akan mengkonfirmasinya pada hari Senin depan,” kata Le Drian.
Namun Le Drian tidak menjelaskan secara detil bisnis apa saja yang menjadi sumber uang Militer Myanmar. Ia hanya mengatakan bahwa bisnis-bisnis itu berperan besar dalam menghasilkan uang untuk mendukung operasional Militer Myanmar beserta figur-figur di dalamnya.
Setidaknya terdapat dua lini bisnis Militer Myanmar. Keduanya yaitu Myanmar Economic Cooperation (MEC) dan Myanmar Economic Holdings Limited (MEHL). Melalui bisnis ini, Militer Myanmar mengendalikan industri-industri yang menguntungkan mulai dari bir, rokok, telekomunikasi, pertambangan, serta real estate.
“Yang pasti kami akan menghentikan segala akses yang berkaitan dengan keuangan. Selain itu, bakal ada hukuman untuk mereka yang bertanggung jawab atas kudeta di Myanmar. Kami menyasar individu dan kepentingan bisnis mereka,” ujar Le Drian.
Sebelumnya, sanski serupa telah diberikan oleh Amerika. MEC dan MEHL sudah dilarang berbisnis di negeri Pamam Sam.
Uni Eropa Berencana Sanksi Bisnis Militer Myanmar
Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.