JAKARTA, HOLOPIS.COM – Pemerintah Inggris akan menggelontorkan dana sebesar Rp3 Triliun untuk membantu melindungi hutan hujan dunia yang berada di Afrika, Asia dan Amerika Latin dan Indonesia.
Sejumlah wilayah hutan hujan tropis harus dilindungi dari perubahan iklim global. Bantuan Mobilisasi Finansial untuk Hutan ini akan menggunakan pendekatan investasi keuangan campuran untuk memerangi deforestasi dan praktik penggunaan lahan yang tidak berkelanjutan, yang berkontribusi terhadap perubahan iklim global.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins, menyambut baik kabar tersebut, meski belum bisa memastikan ke mana dana akan dibelanjakan.
“Indonesia adalah kandidat utama yang dapat memperoleh keuntungan dari pendanaan ini. Saya berharap inisiatif ini dapat mendukung pekerjaan besar yang berlangsung di Indonesia saat ini – yaitu memperluas peluang ekonomi bagi masyarakat yang tinggal di dalam atau sekitar kawasan hutan, sambil membantu kelompok masyarakat tersebut mengelola hutan secara berkelanjutan,” kata Owen seperti disampaikan dalam keterangan pers Kedubes Inggris untuk Indonesia, Rabu (17/3/2021).
Lebih dari seperempat populasi dunia bergantung pada sumber daya hutan untuk mata pencaharian mereka, termasuk menyediakan lebih dari 13 juta pekerjaan ramah lingkungan. Hutan hujan juga merupakan habitat bagi beragam tumbuhan dan hewan dan melindungi ketahanan planet terhadap perubahan iklim, termasuk menyimpan karbondioksida di batang pohon, akar dan tanah.
Pendanaan Inggris bisa membantu menghilangkan 28 juta ton CO2 dari atmosfer, atau setara dengan seluruh emisi CO2 London setiap tahunnya selama 15 tahun ke depan. Pendanaan akan dilakukan melalui investasi pada proyek-proyek ramah lingkungan seperti panen berkelanjutan pada kacang-kacangan, biji-bijian dan kopi; pemulihan kerusakan hutan; pengembangan diversifikasi pangan sebagai upaya pencegahan erosi; dan peluncuran kegiatan konservasi – restorasi hutan tropis sebagai penyerap dan penyimpan karbon yang paling efektif dan alami.
“Mekanisme ini adalah yang pertama diluncurkan, bertujuan untuk memobilisasi modal swasta untuk mendukung dan melindungi hutan dunia. Saat kami berupaya memerangi perubahan iklim, hutan adalah sekutu terbesar umat manusia. Indonesia akan mendapatkan keuntungan besar dengan menjadi rumah bagi beberapa hutan terbesar di dunia. Dan hutan-hutan ini semakin tinggi nilainya karena mereka sangat berperan penting dalam semua kehidupan,” papar Owen.
Menurut Menteri Lingkungan Internasional Inggris, Lord Goldsmith, pendanaan ini menjadi wujud perhatian Inggris jelang konferensi penting KTT G7 dan COP 26.
Sebelumnya, pada Februari 2021, Kepresidenan COP 26 Inggris juga meluncurkan Dialog Hutan, Pertanian dan Perdagangan Komoditas (Forest, Agriculture and Commodity Trade – FACT – Dialogue), yang mempertemukan negara-negara utama pengekspor produk-produk pertanian dan negara-negara konsumen untuk membahas bagaimana proses penyediaan dan penggunaan komoditas ini menjadi lebih hijau dan berkelanjutan. Dialog ini akan berlangsung hingga COP26 dan seterusnya.
Melalui Program Keuangan Iklim Internasional (International Climate Finance – ICF) dan kepresidenan COP26, Inggris akan berperan penting dalam menangani tantangan global perubahan iklim internasional menjelang COP26 pada bulan November.
Inggris merupakan salah satu kontributor terbesar pembiayaan iklim publik dan pemerintah Inggris berkomitmen untuk memberikan dukungan yang transparan, transformatif dan sejalan dengan kebutuhan dan prioritas negara-negara berkembang.