MYANMAR, HOLOPIS.COM – Jumlah masyarakat sipil yang tewas di Myanmar sejak kudeta militer 1 Februari mencapai 183 orang.
“Kami mengecam kebrutalan yang terus berlanjut ini. Secara pribadi, saya juga mendengar keterangan dari para nara sumber di Myanmar soal pembunuhan, penganiayaan, serta penyiksaan terhadap para tahanan politik,” kata Utusan Khusus PBB untuk Myanmar, Christine Schraner Burgener, Selasa (16/3/2021).
Dalam unjuk rasa menentang kudeta pada Ahad kemarin 74 orang tewas. Keesokan harinya korban bertambah menjadi 20 orang.
Jika kudeta di Myanmar tak segera diakhiri lanjut Burgener, maka negara tersebut akan semakin jatuh. Burgener pun meminta komunitas internasional untuk mengupayakan langkah-langkah multilateral untuk mendesak Militer Myanmar mengakhiri kudetanya.
Duta Besar Inggris di Myanmar, Dan Chugg, mendukung apa yang dikatakan oleh Burgener. Chugg. Ia mengaku heran melihat Militer Myanmar begitu mudahnya menggunakan kekerasan untuk merespon aksi demonstran penentang kudeta.
“Kami mendesak untuk segera dilakukannya gencatan senjata atas kekerasan yang terus terjadi ini. Selain itu, kami juga meminta Milter Myanmar untuk segera mengembalikan pemerintahan yang telah dipilih secara demokratis oleh warga,” kata Chugg.
Pekan ke-17 Liga Inggris masih akan bergulir, lima pertandingan sisa bakal tersaji malam ini, Minggu…
Memasuki tahun 2025, pasar handphone semakin kompetitif dengan berbagai pilihan yang menawarkan fitur canggih namun…
Liga 1 pekan ke-16 bakal kembali bergulir, tiga pertandingan sisa pun akan tersaji. Simak jadwal…
Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menyediakan layanan SIM Keliling bagi masyarakat Jakarta yang ingin…
Empat tim sudah resmi menduduki posisi babak semifinal Piala AFF 2024, dimana Filipina dijadwalkan tanding…
Kia Motors kembali memukau pasar otomotif dengan peluncuran SUV terbaru mereka, Kia Syros, di India.