JAKARTA, HOLOPIS.COM – Peserta Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat Deli Serdang, Sumatera Utara, dijanjikan mendapat uang sebesar Rp100 juta jika datang ke arena kongres. Namun begitu usai, peserta hanya diberikan uang Rp5 juta.
Demikian disampaikan oleh Mantan Wakil Ketua DPC Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara, Partai Demokrat (PD) Gerald Piter Runtuthomas, melalui video testimoni yang diputar dalam jumpa pers di Gedung DPP PD, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/3/2021).
“Saya ikut karena diiming-imingi uang besar Rp 100 juta, yang pertama, kalau sudah datang di lokasi akan mendapatkan 25 persen dari Rp 100 juta, yaitu Rp 25juta. Selesai KLB akan mendapatkan sisanya yaitu Rp 75 juta. Tapi nyatanya, kita cuma dapet uang Rp 5 juta,” kata Gerald.
Gerald mengaku diajak ikut KLB oleh salah satu eks direksi eksekutif PD, Veckey Gandey. Gerald diajak pada 18 Februari 2021 melalui pesan WhatsApp.
“Jadi saya jelaskan di sini bagaimana kronologis terjadinya kongres luar biasa, mulai dari awal, siapa yang menghubungi saya dan mengajak saya. Yang pertama yang mengajak saya untuk ini adalah salah satu kader partai Demokrat yang sudah dinonaktifkan dari jabatannya, sebagai direksi eksekutif dan sudah dicabut kartu anggotanya sebagai anggota Partai Demokrat. Pada tanggal 18 Februari, dia mengajak saya melalui WhatsApp untuk mengikuti kongres,” jelas Gerald.
“Dan disampaikan oleh pak Vecky, ikut kongres luar biasa ini memilih Ketua Umum yang baru yang langsung dikatakan adalah Pak Moeldoko, bahwa kita gerbong sekarang adalah Pak Moeldoko,” sambungnya.
Awalnya Gerald sempat menolak mengikuti KLB tersebut. Setelah itu, ia langsung menghubungi Ketua DPC PD Ishak Sugeha. Mendengar kabar tersebut, Ishak langsung marah kepada Gerald dan menyebut bahwa KLB itu cacat secara hukum.
“Saya awalnya menolak untuk mengikuti KLB tersebut, karena saya benar-benar mencintai Partai Demokrat dengan kepemimpinan Pak Agus Harimurti atau AHY. Selang beberapa waktu dihubungi lagi tapi sebelumnya saya belum dihubungi oleh Pak Vecky yang kedua kali, saya langsung menghadap ketua DPC saya yaitu Bapak Ir. Ishak Sugeha,” ujarnya.
“Saya menanyakan dengan kejadian akan dilaksanakannya kayak KLB ini, ketika bertemu dengan Ketua DPC saya Pak Ishak, saya ceritakan, pak Ishak malah marah kepada saya, ‘jangan ikut gerbong itu, karena gerbong itu semua gerbong itu salah semua cacat hukum, jadi jangan masuk di gerbong itu dusta semua’,” tambahnya.
Selang beberapa hari, Gerald dihubungi lagi untuk yang kedua kalinya oleh Veckey. Di situ Veckey mulai mengiming-imingi uang sebesar Rp 100 juta.
“Selang beberapa hari kemudian, saya ditelpon lagi sama pak Veckey Gandey, bahwa akan mendapatkan uang yang besar, uang yang gede kalau saya mau mengikuti kongres tersebut. Dengan alasan ketua DPC tidak mau, maka wakil ketua bisa,” ujar Gerald.
“Saya bilang ke Pak Veckey saya ini belum pegang SK untuk merevisi struktur yang ketumnya Pak AHY. Pak Veckey katakan kepada saya ‘Ya tidak apa-apa ikut saja, yang penting sudah ada di lokasi KLB. Kita akan memilih ketua umum baru, yaitu Pak Moeldoko’,” sambungnya.
Setelah video testimoni tersebut selesai diputar, ternyata Gerald juga hadir dalam jumpa pers itu. Gerald langsung maju ke depan panggung bersama AHY.
Follow channel WhatsApp Holopis.com
Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.