Minggu, 29 Desember 2024

WHO: Tidak Realistis ‘Percaya’ Pandemi Berakhir Tahun Ini

SWISS, HOLOPIS. COM- World Health Organization mengatakan saat memvaksinasi orang yang paling rentan, termasuk petugas kesehatan, akan membantu menghilangkan “tragedi dan ketakutan” dari situasi tersebut, dan akan membantu mengurangi pasien pada rumah sakit.
Dr Michael Ryan seperti dikutip dari The Guardian mengungkapkan, meskipun penyebaran Covid-19 melambat di beberapa negara karena program vaksinasi, hal tersebut “tidak cepat” dan “tidak realistis” untuk berpikir pandemi akan berakhir pada akhir tahun 2021.
“Tidak secepat itu, dan saya pikir tidak realistis, untuk berpikir bahwa kita akan menyelesaikan virus ini pada akhir tahun 2021,” kata Dr Ryan, Selasa (2/3).
Dr Ryan menambahkan juga jika vaksin mulai berdampak, tidak hanya pada kematian dan tidak pada rawat inap, tetapi memiliki dampak yang signifikan terhadap dinamika penularan dan risiko penularan. “Maka saya yakin kami akan mempercepat pengendalian pandemi ini.” ditambahkannya.
Jumlah infeksi global baru meningkat minggu lalu untuk pertama kalinya hampir dua bulan. Kasus yang dilaporkan meningkat di empat dari enam wilayah WHO: Amerika, Eropa, Asia Tenggara, dan Mediterania timur.
WHO sedang berupaya untuk lebih memahami peningkatan transmisi peningkatan di beberapa negara tersebut. Beberapa di antaranya tampaknya disebabkan oleh pelonggaran tindakan kesehatan masyarakat, sirkulasi varian yang berkelanjutan, dan orang-orang yang lengah.
Di kesempatan yang sama, Direktur jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan saat ini menyoroti ketidaksetaraan dalam akses vaksin. Tedros menyambut baik dosis vaksin Covid-19 pertama yang diberikan di Afrika pada hari Senin, di Pantai Gading dan Ghana. Namun sangat disesalkan bahwa ini terjadi hampir tiga bulan setelah beberapa negara terkaya memulai kampanye vaksinasi mereka.
“Sangat disayangkan bahwa beberapa negara terus memprioritaskan vaksinasi yang lebih muda, orang dewasa yang lebih sehat dengan risiko penyakit yang lebih rendah di populasi mereka sendiri daripada petugas kesehatan dan orang tua di tempat lain.” imbuhnya.
WHO juga prihatin dengan laporan penangkapan petugas kesehatan di Myanmar yang dapat mempengaruhi tanggapan terhadap Covid-19 dan pengiriman layanan kesehatan penting lainnya. (Sel)

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

Presiden Republik Indonesia

BERITA TERBARU

Viral